Minggu, 07 November 2010

Dunia Memuji Presiden Pinera


















Siapa yang tak tahu atau sebagian dari anda pernah mendengar kejadian terjebaknya 33 pekeraja tambang di dalam perut bumi sedalam 700 meter selama 69 hari di Gurun Atacama, Cile. Mungkin hamper sebagian penduduk di dunia tahu tentang kejadian ini khususnya warga Cile. Dalam peristiwa ini muncul tokoh pemimpin yang inspriratif yang menginspirasikan pemimipn-pemimpin di negara lain yaitu Presiden Cile, Sebastian Pinera. Dalam peristiwa ini sang Presiden memperlihatkan empati, mengoordinasi, ia hadir dan menuntaskan pekerjaan. Sehingga terselamatkannya 33 pekerja tambang yang terjebak di dalam perut bumi sedalam 700 meter selama 69 hari. Hal ini memperlihatkan kualitas kepimimpinan sang Presiden.
Dalam peristiwa ini Presiden Pinera tidak hanya kehadiran fisiknay semata tetapi ia menunjukkan semangat optimisme yang kuat. Tatkala ia diingatkan oleh staffnya bahwa peluang penyelamatan sangat kecil ketika ia bertekad menyelamatkan penambang yang terjebak. Namaun, Pinera tetap bersiteguh dengan tekadnya menyelamatkan penambang yang terjebak. Pinera juga memerintahkan para perusahaan penambang tempat para pekerja tambang yang terjebak bekerja segera mencairkan gaji para penambang agar dapat diterima keluarga para penambang. Tidak hanya itu Presiden Pinera mengurungkan lawatannya ke Eropa walaupun kondisi negaranya mendekati krisis.
Menyadari bahwa upaya penyelamatan membutuhkan dukunga teknis yang sebagian tidak ada di negaranya, Pinera tidak ragu menghubungi Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) yang berpengalaman.
Yang tidak kalah penting, sebagai pemimpin, ia juga menyadari penggalangan dana yang dibutuhkan untuk program penyelamatan ini tidaklah kecil yaitu sebesar 20 juta dollar AS atau sekitar 180 miliar rupiah. Ia tidak ragu mengetuk pintu perusahaan pertambang besar untuk ikut mendanai progam penyelamatan.
Dari peristiwa ini kita dapat melihat bahwa Presiden Cile Sebastian Pinera memainkan perannya untuk program penyelamatan mulai dari memerintahkan penyelamatan, mencairkan gaji para penambang, penggalangan dana, hingga akses teknologi bukan menghadirkan fisiknya semata.
Dalam peristiwa ini kita bisa mengambil pelajaran yang sangat berharga bahwa tidak ada kata menyerah untuk menyelamatkan manusia dari bencana atau musibah walaupun kemungkinannya tipis. Dan juga seorang pemipin yang baik adalah pemimpin yang mendekatkan diri kepada rakyatnya dan juga ikut andil dalam persoalan yang terjadi pada warganya. Mudah-mudahan ini menjadikan mengisnpirasikan kita dan menjadi pelajaran yang sangat berhaga dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Sumber : Koran Kompas, edisi sabtu, 16 oktober 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar