Minggu, 02 Oktober 2011

Analisis Jurnal 2

Judul = Analisis Variabel Pembentuk Kepuasan Konsumen Pada Ritel
Hipermarket di Depok
Pengarang = Raudhah Maria Ulfah
Tahun = 2008
Tema = kepuasan konsumen pada ritel hypermarket di Depok
Latar belakang = Industri Ritel yang tumbuh pesat dewasa ini merupakan hasil dari
meningkatnya beragam hasil produksi yang dikemas dan ditata dalam rupa yang yang lebih menarik, dan juga keperluan konsumen terhadap barang meningkat baik dalam kualitas maupun kuantitas. Ketatnya persaingan membuat pemasar sulit untuk bersaing dalam inovasi produk. Perkembangan teknologi yang semakin cepat menyebabkan sesuatu hal baru dengan mudah akan dapat ditiru oleh orang lain, sehingga peranan layanan konsumenmenjadi penting.
Masalah = faktor apa saja yang dapat membentuk kepuasan konsumen
Tujuan = untuk mengetahui faktor pembentuk kepuasan konsumen
metodologi
• Data dan sampel
Data yang digunakan adalah data primer. Pengambilan sampel random dan jumlah sampel 100 orang.
• Alat dan analisi
Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data primer adalah kuisoner yang disebarkan pada konsumen hypermarket depok
• Model penelitian
Dengan menggunakan uji validitas, uji reabilitas, analisis korelasi, dan analisis faktor dengan alat analisis SPSS versi 11. Uji validitas data berfungsi mengetahui derajat ketepatan data dari hasil pengukuran sampel dengan konsep pengukuran. Uji realibilitas adalah alat untuk mengetahui derajat kehandalan data dari hasil pengukuran sampel yang berguna untuk melihat konsistensi pengukuran. Menurut Trinton P.B (2006: 248) apabila skala tersebut ke dalam lima kelas dengan range yang sama, maka ukuran kemantapan alpha dapat dapat diinterprestasi seperti tabel berikut:

Tabel 1. Tingkat Reliabilitas berdasarkan nilai Apha
Alpha Tingkat Reliabilitas
0.00 s.d 0.20 Kurang Reliabel
> 0.20 s.d 0.40 Agak Reliabel
> 0.40 s.d 0.60 Cukup Reliabel
> 0.60 s.d 0.80 Reliabel
> 0.80 s.d 1.00 Sangat Reliabel

• Variabel penelitian
Analisis Korelasi digunakan untuk mengetahui pola dan keeratan hubungan
antara dua atau lebih variabel. Pada prinsipnya, prosedur korelasi bertujuan untuk
mengetahui dua hal pada hubungan antar dua variabel:
1. Apakah kedua variabel tersebut memang mempunyai hubungan yang signifikan.
2 Jika terbukti hubungan (korelasi) signifikan, kemudian dapat diketahui bagaimana
arah hubungan antara variabel dan seberapa kuat hubungan tersebut.
• Analisis dan hasil
komponen daya tanggap merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan.

• Rekomendasi dan implikasi
Daya Tanggap menunjukkan variabel yang paling mendominasi dalam membentuk kepuasan konsumen berbelanja pada ritel hipermarket di Depok, untuk variabel-variabel yang lain perlu adanya evaluasi dan peningkatan pelayanan yang telah disediakan agar pelayanan kualitas jasa yang disediakan pada ritel hypermarket diterima baik oleh konsumen.

Sumber :
http://www.gunadarma.ac.id/library/articles/graduate/economy/2008/Artikel_10204636.pdf



Judul = Kepuasan Pelanggan, niat kata dari mulut, dan niat pembelian kembali Sebuah eksplorasi empiris dari potensi efek pengukuran waktu
Pengarang = Magnus Söderlund
Tahun = 2000
Tema = Pengaruh waktu terhadap minat beli konsumen
Latar belakang masalah = Dalam dunia usaha khususnya yang bergerak dalam bidang Jasa kepuasan konsumen mungkin menjadi prioritas utama, topik ini sering dibicarakan dalam membuat usaha agar semakin lebih dipandang dan dikenal oleh masyarakat luas. Fenomena yang ada saat ini masih banyak perusahaan yang belum atau bahkan tidak memenuhi syarat kepuasan terhadap pelanggan,biasanya perusahaan tersebut masih dalam usaha kecil belum dalam skala besar. Bahkan hal ini tak pernah disadari bahwa hal tersebut yang menjadi faktor utama dalam pengembangan usaha mereka ke level yang lebih tinggi.

Masalah = untuk mengetahui apa saja dan faktor apa yang mungkin bisa mempengaruhi kepuasan mereka tehadap barang atau benda yang diinginkan.

Tujuan = untuk mngetahui sebarapa puas konsumen dengan barang yang dibelinya dan sebaliknya seberapa besar faktor yang dapat mengurangi ketidakpuasan konsumen atas barang yaqng dibelinya jika tidak sesuai dengan apa yang inginkan

Metodologi
• Data dan sampel
Pengambilan sampel secara random dengan jumlah sampel acak 1000 pelanggan dan sampel acak tersebut juga diberikan kuisoner untuk diisi.
• Model penelitian
Model penelitian menggunakan kepuasan pelanggan diukur dengan tiga item berikut untuk dinilai pada 7 – skala poin:”Jika Anda memasukkan semua aspek seperti penjualan, pelayanan, ekonomi, mobil itu sendiri, seberapa puaskah Anda dengan pembelian Anda”, ‘? “Secara keseluruhan, seberapa puaskah Anda dengan mobil Anda”(1 = sangat tidak puas, 7 = sangat puas)?, dan”Jika Anda berpikir tentang mobil yang sempurna untuk sendiri, seberapa dekat ideal ini adalah mobil yang Anda telah membeli ”(1 = sangat jauh, 7 = sangat dekat)?. Sebuah analisis reliabilitas menunjukkan bahwa konsistensi internal yang tinggi (Cronbach’s alpha = 0,85). Rerata unweighted tanggapan kepada tiga item digunakan sebagai ukuran kepuasan pelanggan. Firman-niat mulut diukur dengan item “Jika seorang teman akan membeli mobil baru, seberapa besar kemungkinan itu bahwa Anda merekomendasikan (nama merek)?”, Sementara niat pembelian kembali diukur dengan aset tersebut “Berapa besar kemungkinan itu bahwa Anda membeli (nama merek) pada saat Anda membutuhkan mobil baru? (1 = tidak sama sekali mungkin, 7 = sangat mungkin).

Analisis dan hasil = Penelitian ini, berurusan dengan jarang dibeli tahan lama baik dari jenis pengalaman dan tingkat keterlibatan, menunjukkan bahwa waktu yang telah berlalu antara pembelian dan pengukuran tidak berpengaruh besar pada a) tingkat kepuasan pelanggan, maksud niat mulut dan niat pembelian kembali, dan b) hubungan antara variabel-variabel ini. Hasil ini menunjukkan bahwa tidak perlu untuk analis khawatir banyak tentang waktu-efek-pengukuran.

Sumber = http://pandji99.wordpress.com/2010/11/26/translate-jurnal-perilaku-konsumenmodel-kepuasan-pelanggan/



Judul = Pengaruh Kepuasan Konsumen Terhadap Kesetian Merek
(Studi Kasus Restoran The Prime Steak & Ribs Surabaya)
Pengarang = Hatane Samuel
Foedjiawati
Tema = kepuasan konsumen terhadap kesetiaan merk
Latar belakang =Masyarakat modern ditandai dengan aktivitas kerja yang tinggi serta adanya kesempatan yang sama untuk dapat bekerja bagi setiap orang yang mempunyai kompetensi tanpa diskriminasi. Aktivitas tersebut berdampak pada semakin banyak wanita pekerja atau karir yang menghabiskan waktu di luar rumah, sehingga kesulitan dalam menjalankan aktivitas sebagai ibu rumah tangga termasuk menyediakan makanan bagi keluarga. Kelompok keluarga dengan ekonomi cukup, cenderung memilih makan di luar rumah dengan memilih tempat restoran atau cafe, selain cita rasanya lebih enak juga banyak sekali aneka menu yang ditawarkan, serta suasana yang menyenangkan. Surabaya sebagai kota metropolitan memiliki fasilitas untuk kondisi seperti yang disebutkan di atas. Bisnis makanan di Surabaya masih memberikan peluang bagi para pengusaha restoran.

Masalah = bagaimana tingkat kesetiaan pelanggan terhadap kepuasan mereka?

Tujuan = untuk mengetahui tingkat kesetiaan pelanggan kepuasan mereka

Metodologi
• Data dan sampel
Data diambil secara random sebanyak 110 sampel. Data diperoleh melalui kuesioner yang dijawab responden terhadap pernyataan yang dibuat tentang kesetiaan produk dan kepuasan konsumen. Skala pengukuran yang dilakukan adalah semantic differensial scale (diukur dalam 5 point skala 1= sangat tidak setuju, 2 = tidak setuju, 3 = netral, 4= setuju, 5 = sangat setuju), skala pengukuran ini kemudian ditransformasi kedalam skala Likert yang telah memenuhi skala pengukuran interval.
• Alat dan analisis
Menggunakan penyebaran kuisoner melalui konsumennya kemudian dianalisis
• Model penelitian
Model statistika yang dipakai untuk menyatakan hubungan kausal antar kedua variabel di atas adalah model regresi berganda ; Y = β0 + β1X1 + β2 X2 + β3X3 + ε .
• Variabel penelitian
Variabel tidak bebas (Y) adalah kesetiaan merek yang diukur melalui atribut, habitual behaviour, switching cost, liking of the brand, dan commitment. Variabel bebas (X) adalah kepuasan konsumen yang dikelompokkan menjadi X1 = Attributes related to the product, X2 = Attributes related to the service, X3 = Attributes related to the purchase.
• Analisis dan hasil
Berdasarkan data di atas maka dapat dikatakan bahwa model hubungan kausalyang dibangun dengan model regresi berganda; Y = β0 + β1X1 + β2 X2 + β3X3 + ε . dapat terjelaskan dengan baik, terlihat dari angka significan (F = 34.704 atau p =0.000), artinya kemampuan variabel kepuasan mampu menjelaskan variabel kesetiaan merek dari dalam model untuk restoran The Prime Steak & Ribs sudah baik yang dapat nampak dari nilai koefisien determinasi R2 = 52.03 % , artinya kemampuan kepuasan konsumen dalam menjelaskan keragaman kesetian merek dari dalam model sebesar 52.03%, sedangkan faktor lain yang tidak teramati namun dapat mempengaruhi kesetian merek restoran ini sebesar 47,97%.

• Rekomendasi dan implikasi
kesimpulan :
1. Kepuasan konsumen yang dijelaskan oleh Attributes related to the product, Attributes related to the service, Attributes related to the purchase di The Prime Steak & Ribs mendapat penilaian yang cenderung baik, walaupun terdapat beberapa atribut yang mendapat penilaian kurang baik.
2. Kepuasan konsumen untuk beberapa atribut masih mempunyai variasi penilaian yang tinggi, hal ini tentu berkaitan dengan segmentasi konsumen yang berbeda dengan tuntutan pelayanan yang berbeda pula.
Saran :
1. Dilihat dari variasi penilaian kepuasan konsumen, maka sangat dimungkinkan untuk restoran melakukan stimuli yang dapat menaikan kesetian konsumen, hal ini juga didukung oleh pengaruh positip antara kepuasan konsumen dengan kesetian merek pada penelitian ini.


Sumber :
http://www.saracmiller.com/Pengaruh-Kepuasan-Konsumen-Terhadap-Kesetian-Merek-(Studi-Kasus-...#

Tidak ada komentar:

Posting Komentar